Sumber: Detiknews.com
Jakarta - Departemen Luar Negeri (Deplu) tidak akan diam menghadapi niat Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang akan mengirim 1.500 relawan ke Malaysia. Deplu akan menghalangi niat Bendera."Untuk memastikan mereka tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis dan tidak mencemarkan nama baik Indonesia itu adalah kewenangan kita," ujar Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah di kantor Deplu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2009).Faiz menjamin, jika Bendera akan melakukan konfrontasi dengan Malaysia, maka niat itu tidak akan kesampaian. "Kalau mereka dari awal akan melakukan konfrontasi, pasti tidak akan (bisa) masuk Malaysia," tegas Faiz.
Sementara itu terkait sweeping warga negara Malaysia, Dubes Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar sudah bertemu dengan PM Malaysia Najib Tun Razak dan Menlu Malaysia Datuk Anifah Aman. PM Malaysia dan Menlu Malaysia menyampaikan keprihatinannya atas aksi warga negara Indonesia."Mereka berharap pemerintah Indonesia memastikan keselamatan warga Malaysia di Indonesia," kata Faiz.
Presiden Indonesia mengingatkan, ada 1,8 juta WNI di Malaysia untuk keperluan mencari nafkah atau sekolah. Setiap reaksi berlebihan dari elemen masyarakat di Tanah Air menyusul sengketa dengan pihak Malaysia, sudah pasti menimbulkan kekhawatiran bagi mereka."Saya menerima SMS dari saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia antara lain bunyinya, 'Pak Presiden tolong masalah yang terjadi dengan Malaysia diselesaikan secara bijak dan arif," ujar SBY.
Nota:
Massa Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Selasa (8/9/2009) lalu, melakukan sweeping terhadap warga Malaysia yang melintas di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam aksinya, massa Bendera meminta setiap orang yang lewat berhenti dan menunjukkan kartu identitas. Namun tidak satupun warga Malaysia yang terjaring aksi sweeping itu.
No comments:
Post a Comment